Kamu saat ini sudah punya budget untuk membeli laptop baru dengan budget 15-20 juta. Nah, saat ini masih ragu, mending membeli laptop lagi (gaming) atau lebih baik ganti ke MacBook sekalian. Pertanyaan seperti ini masih sering diajukan ke saya. Sebagian malah baru sadar salah pilih, setelah membeli. Nah, agar tidak banyak kejadian seperti ini lagi, saya coba jabarkan pendapat saya ya. Kaum mendang-mending mari merapat. Kaum Sultan, beli dua-duanya saja agar tidak pusing. :)
Aplikasi Yang Paling Utama / Paling Sering Dipakai
Sebelum kamu memutuskan untuk beralih ke MacBook, sebaiknya cek terlebih dahulu. Aplikasi yang biasa kamu pakai, tersedia versi macOS-nya atau tidak. Ini menurut saya poin yang paling penting untuk saat ini. Karena, sejak Apple beralih ke ARM, semakin sulit menjalankan aplikasi berbasis Windows di Mac. Boot Camp sampai saat ini belum ada. Virtual Machine sudah ada, tapi masih cukup banyak masalah kompatibilitas. Anggaplah kamu bisa install Windows 11 ARM via Virtual Machine. Tapi apakah aplikasi yang mau dijalankan bisa lancar? Windows punya emulator sendiri (seperti Rosetta kalau di Apple) untuk bisa menjalankan aplikasi berbasis x86 di Windows ARM, tapi tidak semua aplikasi lancar. Harus dicek dan dipastikan terlebih dahulu. Kalau memang lancar, bolehlah memutuskan untuk beralih ke MacBook. Kalau tidak, lebih baik tetap pakai Windows. Jangan dipaksakan dan nanti kedepannya malah pusing sendiri.
Gaming
Apakah kamu pecinta game dengan grafik yang berat? Walaupun katanya MacBook sekarang onboard GPU-nya sudah semakin bagus dan bisa menjalankan banyak game dengan lancar, tapi tetap saja. Onboard GPU MacBook sulit mengalahkan discrete GPU laptop gaming apalagi yang menengah atas. Kalau kamu memang sangat menyukai game, lebih baik tetap di laptop berbasis Windows saja. MacBook bisa saja dipaksakan, cuma nanti malah jadi pusing berpikir tentang framerate, kompatibilitas, setting RGB, dll.
Selain gaming, beberapa jenis aplikasi juga mirip dengan itu, butuh kemampuan 3D yang baik. Jadi pertimbangannya sama. Misalnya aplikasi seperti AutoCAD atau aplikasi-aplikasi arsitektur lainnya. Kalau laptop kamu utamanya untuk menjalankan itu, lebih disarankan menggunakan laptop Windows dengan discrete GPU.
Mobilitas
Kalau kamu sering berpindah-pindah tempat, lebih baik beli MacBook. Baterainya jauh lebih tahan lama dan relatif lebih ringan dibandingkan laptop. Apalagi kalau dibandingkan laptop gaming. Tidak bisa dipungkiri, sejauh ini, baterai MacBook yang paling bisa diandalkan untuk dipakai seharian tanpa perlu bawa charger. MacBook dengan macOS-nya sangat baik dalam menggunakan daya baterai. Benar-benar hemat. Di sisi seberangnya, ada laptop gaming. Jenis laptop dengan penggunaan baterai paling boros. Discrete GPU butuh power tambahan yang cukup besar. Penggunaan power yang besar juga menyebabkan panas yang tinggi. Sistem pendinginnya harus jauh lebih mumpuni dan dilengkapi dengan kipas yang kencang. Makanya, laptop gaming cenderung berat, tebal, berisik dan harus selalu bawa charger. Jadi, kalau banyak mobilitas, lebih baik beli MacBook.
Waktu Pembelian dan Jenis Pekerjaan
Misalnya kamu saat ini sudah semester-semester akhir dan laptop baru ini nantinya akan dipakai untuk bekerja juga. Kalau pekerjaan kamu nantinya banyak meeting dengan Klien, saya tidak menyarankan membeli laptop gaming. Kenapa? karena akan terlihat "norak" dan kurang cocok di dunia pekerjaan. Bayangkan, saat meeting dengan Klien, kipas laptop gaming kamu tiba-tiba berputar kencang dan berisik. Belum lagi lampu-lampu RGB di belakang layar dan di keyboard yang kadang sulit untuk dimatikan. Hal ini bisa membuat kamu terlihat seperti mahasiswa, bukan seorang pekerja yang serius. Kalau kamu sudah mau lulus, lebih baik beli MacBook atau laptop Windows yang modelnya untuk profesional, bukan laptop gaming. Ada laptop mahal dengan discrete GPU tapi modelnya masih normal.
Gadget Lainnya
Kalau kamu sekarang sudah pakai iPhone, iPad dan Apple Watch, lebih baik ganti sekalian pakai MacBook. Selain agar koleksi Apple Devices-nya lebih lengkap, penggunaannya pun jadi lebih mudah. Backup data mudah, sinkronisasi mudah, dan penggunaan lebih maksimal. Kalau gadget lain masih berbasis Android, lebih baik tetap di Windows. Karena sepanjang pengalaman saya, Android lebih mudah dan enak disandingkan dengan Windows.
Tingkat ke Gaptek-an
Kalau kamu cenderung gaptek, lebih baik beli MacBook. Ini yang banyak orang agak bingung. Kok begitu? Bukannya MacBook lebih susah pakainya? Sebenarnya, MacBook itu tidak susah pakainya. Kamu belum terbiasa saja. Perlu penyesuaian di awal. Kalau butuh bantuan, SolusiJeli Komputer juga bisa kasih les privat. Cukup 1-2 kali pertemuan, kamu sudah lebih lancar menggunakan.
Kenapa kalau gaptek lebih baik pakai MacBook? Karena:
MacBook itu secara umum lebih minim masalah. Tidak mudah error. Tidak mudah terserang virus. Tidak mudah terjadi BSOD (Blue Screen Of Death).
Tidak terlalu sering harus update. macOS update biasanya muncul hanya sekitar 2 bulan sekali. Dan proses updatenya pun harus kita OK-kan terlebih dahulu baru berjalan proses update. Tidak memaksa harus update bahkan di waktu yang tidak tepat seperti di Windows.
Tidak pusing memikirkan harus upgrade SSD dan RAM lagi, karena memang sudah tidak bisa. Kita tinggal beli dengan spesifikasi sesuai kebutuhan. Pakai sampai tidak bisa lagi mendukung kebutuhan kerja kita. Beli baru. :)
Tidak sering dipinjam-pinjam teman, karena temannya tidak mengerti pakainya. Biasanya orang yang terbiasa menggunakan Windows, malas memakai Mac.
Tidak sering coba-coba banyak aplikasi, karena memang pilihannya juga terbatas. Jadi, cenderung lebih stabil.
Beli, pakai standar-standar, beres. Makanya saya selalu sarankan, kalau gaptek dan penggunaan standar, hanya Office dan browsing, pakailah MacBook.
Nah, itu pendapat saya mengenai pemilihan antara MacBook atau laptop. Semoga bermanfaat ya. Kalau masih ada yang ingin ditanyakan, bisa konsultasi via WhatsApp ke nomor 0816840150.
Comments